Senin, 01 Juni 2009

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Administrasi Tamu Hotel
2.1.1 Pengertian Sistem

“Sistem menurut West Churchman dapat didefinisikan sebagai serangkaian komponen yang dikoordinasikan untuk mencapai serangkaian tujuan.” (Krismiadji, 2002:1)

“Sistem menurut Mulyadi (2001:5) adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Sedangkan prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.”

Dari pegertian tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu sistem terdiri dari beberapa jaringan prosedur yang dimaksudkan sebagai langkah pengambilan keputusan dan digunakan dalam teknik perancangan sistem komputerisasi yang berstruktur sehingga dapat menghasilkan output yang baik.



2.1.2 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

“Informasi adalah data yang telah diorganisasi, dan telah memiliki kegunaan dan manfaat. Sedangkan data itu sendiri merupakan fakta yang dimasukkan ke dalam, disimpan, dan diproses oleh sebuah sistem informasi akuntansi” (Krismiaji, 2002:15).

Pengertian sistem informasi menurut Romney (1997:16) dalam buku Krismiaji (2002:16) adalah :
“Cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan, mengolah dan menyimpan data, dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mngendalikan, dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.”


“Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis” (Krismiaji, 2002:4).

Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penggunanya, yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk mengambil keputusan. Untuk dapat menghasilkan informasi yang diperlukan bagi para pengambil keputusan, suatu sistem informasi akuntansi harus melaksanakan tugas-tugas yaitu memproses inputan data berupa transaksi, melakukan proses pencatatan, pembukuan, penyesuaian, dan pengendalian serta akan menghasilkan output berupa laporan dan dokumen.

GAMBAR 1 – KOMPONEN SEBUAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


2.1.3 Pengertian Hotel

Hotel dapat diartikan sebagai tempat / bangunan yang diorganisasikan secara komersial, dengan sistem yang baik dan fasilitas yang memuaskan kepada setiap tamu yang ada.

Pengertian Hotel menurut SK Menparpostel Nomor: KM 34/ HK 103/ MPPT 1987 :
“Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan, makanan dan minuman serta jasa lainnya untuk umum, yang dikelola secara komersial serta memenuhi persyaratan yang ditetapkan di dalam keputusan pemerintah.”

Menurut Trizna Tarmoezi dan Heldin Manurung (2004:2) hotel dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Berdasarkan Besarnya Hotel (Hotel Size)
a. Hotel yang memiliki jumlah kamar tidak lebih dari 150 kamar.
b. Hotel yang memiliki jumlah kamar antara 150 hingga 299 kamar.
c. Hotel yang memiliki jumlah kamar antara 300 hingga 600 kamar.
d. Hotel yang memiliki jumlah kamar lebih dari 600 kamar.
Hotel Sriwijaya Semarang berdasarkan klasifikasi besarnya hotel merupakan hotel yang memiliki jumlah kamar tidak lebih dari 150 kamar.

2. Berdasarkan Pemakai Jasa Hotel (Hotel Target Market)
a. Comercial Hotel (Hotel Bisnis), yaitu hotel yang diperuntukkan khusus bagi para usahawan.
b. Airport Hotel, merupakan yang digemari oleh para tamu karena dekat dengan pusat perjalanan seperti pelabuhan udara.
c. Suite Hotel, merupakan usaha perhotelan yang sangat cepat perkembangannya.
d. Residential Hotel, Jenis hotel ini hampir sama dengan suite hotel.
e. Resort Hotel, yaitu salah satu jenis hotel yang menjadi pilihan bagi orang yang akan berlibur karena dilengkapi dengan pemandangan yang indah.
f. Bed and Breakfast Hotel
g. Time-Share Hotel, merupakan usaha perhotelan dimana suatu gedung yang dimiliki oleh perseorangan atau perusahaan yang membentuk suatu asosiasi dan menyewa jasa perusahaan manajemen untuk mengoperasikan gedung tersebut menjadi hotel.
h. Casino Hotel
i. Conference Hotel, merupakan hotel yang dirancang untuk menangani grup yang mengadakan pertemuan.

3. Berdasarkan Mutu Pelayanan (Levels of Service)
a. Pelayanan yang tak nyata (Intangibility of Service)
b. Jaminan mutu (Quality Assurance), dibagi menjadi tiga macam yaitu world-class service, mid-range service, dan limited service (economy).

4. Berdasarkan Cara Kepemilikan (Ownership)
a. Independent Hotel, adalah hotel yang tidak memiliki kerjasama kepemilikan ataupun manajemen dengan hotel lain.
b. Parent Company Hotel, adalah hotel yang dimiliki dan dioperasikan oleh perusahaan multi uni.
c. Management Contract
d. Franchise and Referal Group
Berdasrkan cara kepemilikannya, Hotel Sriwijaya Semarang merupakan Independent hotel karena dalam pengelolaannya tidak memiliki kerjasama dengan pihak lain.
2.1.4 Pengertian Tamu Hotel

“Tamu Hotel adalah Setiap orang yang datang dengan tujuan untuk menginap di hotel dan atau mempergunakan fasilitas atau jasa-jasa hotel yang telah disediakan.”(Agusnawar, 2004:14).

Menurut Agusnawar (2004:17) tamu hotel dapat diklasifikasikan menjadi:
a. Domestic Tourist
Adalah para wisatawan lokal atau daerah tinggal atau menginap pada suatu hotel, misalnya pada waktu weekends, special function, dan atau aktivitas lain.
b. FITs (Free Independent Travellers)
Adalah wisatawan internasional yang melakukan perjalanan internasional secara sendiri (individual) dan tidak terikat rombongan atau group. Biasanya jenis tamu FITs melakukan reservasi kamar secara langsung ke hotel.
c. GITs (Group Inclusive Tours)
Adalah rombongan wisatawan yang melakukan perjalanan bersamaan dengan suatu Package Tour. Biasanya tamu jenis GITs, jika melakukan perjalanan dengan perantara travel agent, sehubungan dengan penginapan (hotel/akomodasi), makan dan minum, sudah diatur oleh travel agent yang bersangkutan karena mereka sudah membeli dalam bentuk package.
d. SITs (Special Interest Tours)
Adalah suatu rombongan yang berkunjung ke suatu tempat, biasanya dengan tujuan khusus seperti berkunjung ke tempat wisata.
e. CIPs (Commercially Important Persons)
Adalah para tamu atau executive dari suatu perusahan besar yang selalu bepergian dan menginap di hotel yang mewah.
f. SPATTs (Special Attention Guest)
Adalah tamu-tamu yang membutuhkan perhatian lebih atau khusus, seperti tamu yang sudah tinggal lama dalam sebuah hotel, tamu yang sakit.
g. VIPs (Very Important Persons)
Adalah tamu-tamu yang dianggap penting dalam sebuah hotel, seperti para pejabat pemerintahan, tamu executive dari perusahaan.
h. Reguler Guest
Adalah tamu biasa yang menginap di sebuah hotel. Umumnya tamu tersebut menginap pada sebuah hotel tanpa membuat reservasi terlebih dahulu.

Tamu-tamu yang biasanya sering datang untuk menginap di Hotel Sriwijaya Semarang adalah tamu hotel yang tergolong dalam klasifikasi Domestic Tourist dan Reguler Guest.

2.1.5 Pengertian Sistem Administrasi Tamu Hotel

Administrasi berasal dari bahasa latin, terdiri dari kata ‘ad’ yang berarti intensif dan ‘ministrate’ yang berarti melayani, sehingga secara etimologis administrasi berarti ‘melayani secara intensif’. Administrasi dapat dirumuskan dengan pengorganisasian dari penjurusan sumber daya manusia dan bahan-bahan guna mencapai tujuan yang diinginkan. (Jhon M. Pfiffner, 1990). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, administrasi didefinisikan sebagai “Usaha dan kegiatan yang meliputi penetapan tujuan serta penetapan cara-cara pembinaan orang”.

Administrasi hotel merupakan administrasi perusahaan yang meliputi rangkaian kegiatan penataan dalam kerjasama yang terutama bertujuan mencari keuntungan material. Administrasi akan berhasil dengan baik apabila didasarkan atas dasar-dasar yang tepat. Dasar diartikan sebagai suatu kebenaran yang fundamental yang dapat dipergunakan sebagai landasan dan pedoman bertindak dalam kehidupan bermasyarakat.

Jadi dapat disimpulkan bahwa administrasi hotel adalah suatu kegiatan yang diselenggarakan oleh petugas hotel yang berhubungan dengan hotel. Kegiatan tersebut meliputi: pencatatan identitas tamu dan kamar yang ditempati, pencatatan waktu, tanggal masuk dan keluar serta pengarsipan yang berhubungan dengan hotel. Selain administrasi, di hotel juga memberikan pelayanan bagi para tamu, sejak tamu mulai menginap sampai keluar. Pelayanan tersebut merupakan suatu kegiatan yang memberikan kepuasaan bagi para tamu.

Dari pengertian diatas, Sistem Administrasi Tamu Hotel dapat didefinisikan sebagai suatu sistem pengolahan data dalam suatu transaksi guna melayani tamu yang datang dan atau menginap serta menggunakan fasilitas di hotel secara intensif.
2.1.6 Fungsi yang Terkait

Fungsi-fungsi yang terkait dalam pengolahan data administrasi tamu adalah sebagai berikut :
1. Fungsi Reservationist
Bertanggung jawab atas semua peasanan kamar yang masuk ke hotel melalui berbagai macam metode dan dari berbagai macam sumber.
2. Fungsi Receptionist
Bertanggung jawab melayani tamu yang check in dan check out sesuai prosedur yang telah ditetapkan oleh manajemen.
3. Fungsi Front Office
Bertanggung jawab untuk mendata tamu hotel dan berperan sebagai sumber informasi bagi para tamu danpihak manajemen.
4. Fungsi Kasir
Bertanggung jawab untuk mengurusi administrasi tamu serta menerima nota atau bon atas pemakaian fasilitas hotel dan menyelesaikan pembayaran tamu.
5. Fungsi Jasa Layanan
Fungsi layanan penggunaan fasilitas hotel.
6. Fungsi Manager
Bertanggung jawab untuk menerima laporan-laporan dari front office perbulan dan kemudian melakukan otorisasi dan di cross-check ke masing-masing departemen.

2.1.7 Dokumen yang Digunakan

Jenis-jenis dokumen yang digunakan yaitu :
1. Reservation card, yaitu dokumen yang digunakan untuk mencatat data tamu yang melakukan pemesanan kamar.
2. Formulir Registrasi (registration form), adalah dokumen yang digunakan mencatat data lengkap tamu yang menginap.
3. Offifial Receipt, adalah tanda terima resmi/ syah yang diberikan oleh pihak hotel kantor depan kepada tamu yang melakukan pembayaran tunai.
4. Miscellaneous Receipt, adalah tanda terima yang digunakan untuk pembayaran tidak tunai atau dalam istilah perhotelan pembayaran yang dibebankan pada rekening kamar tamu yang bersangkutan.
5. Paid Out Receipt, adalah tanda terima untuk setiap uang tunai yang dikeluarkan oleh pihak hotel kantor depan untuk keperluan tamu yang sedang menginap dan kemudian dibebankan kepada tamu saat melakukan check out.
6. Rebate Receipt, adalah tanda terima yang digunakan oleh petugas hotel kantor depan untuk memotong atau mengeluarkan sejumlah biaya yang tidak seharusnya dibebankan kepada tamu karena kesalahan posting atas jumlah rekening tamu.
7. Currency Exchange Receipt, adalah tanda terima yang digunakan oleh petugas kantor depan untuk setiap penukaran mata uang asing oleh tamu yang sedang menginap.
8. Suporting Bill, yaitu nota tagihan lain-lain.
9. Guest Card, yaitu kartu identitas sementara selama tamu menginap di hotel.
10. Guest Name Slip, yaitu slip yang berisi tentang identitas tamu beserta nomor kamar.

2.1.8 Catatan Akuntansi yang Digunakan

Catatan-catatan yang digunakan adalah :
1. Rekapitulasi hunian kamar, adalah perhitungan secara detail jumlah kamar yang terjual dan jumlah penghasilan dari penjualan kamar hari itu.
2. Guest folio, yaitu catatan rekapitulasi tagihan tamu hotel.
3. Guest history, yaitu catatan riwayat tamu hotel yang telah menginap di hotel tersebut dan digunakan untuk keperluan statistik.

2.1.9 Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Administrasi Tamu Berbasis Komputer

Jaringan prosedur yang membentuk sistem administrasi tamu adalah sebagai berikut :
1. Prosedur penanganan reservasi
2. Prosedur penanganan registrasi tamu
3. Prosedur pencatatan kamar
4. Prosedur pembayaran deposit
5. Prosedur penggunaan fasilitas
6. Prosedur tamu keluar
7. Prosedur penyelesaian pembayaran

2.1.9.1 Sistem Pengendalian Intern

Suatu sistem pengendalian intern yang baik akan berguna untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, dan membantu menjaga agar tidak ada yang menyimpang dari kebijaksanaan manajamen yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Adapun unsur-unsur yang harus ada dalam sistem pengendalian intern perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Pelaksanaan yang dapat dipercaya
2. Adanya pembagian tugas yang jelas
3. Adanya prosedur pelaksanaan otorisasi dalam sistem administrasi tamu
4. Adanya dokumen-dokumen dan catatan yang memadai

2.1.9.2 Laporan yang dihasilkan

Laporan-laporan yang dihasilkan adalah sebagai berikut :
1. Expected Arrival List Report, yaitu laporan mengenai kedatangan tamu yang diharapkan oleh hotel pada hari ini.
2. Expected Departure List Report, yaitu laporan megenai keberangkatan tamu.
3. Room Statistic Report
4. Guest History Report, yaitu laporan mengenai “guest history arrival”.
5. Housekeeper’s of room status report

2.2 Tahap Perancangan Sistem

Tahap-tahap perancangan sistem menurut Krismiadji (2002:174) terdiri dari lima tahap, yaitu :

1. Tahap Analisis Sistem
Dalam tahap ini dilakukan pengumpulan informasi yang diperlukan untuk membeli atau membangun sebuah sistem baru dengan cara melakukan investigasi awal melalui masalah yang sedang dihadapi perusahaan, kemudian mengidentifikasi masalah tersebut guna menentukan solusinya.
a. Investigasi Awal
Kegiatan ini dilakukan guna menyelidiki setiap aktivitas penyusunan untuk menetukan persoalan yang harus dipecahkan, melakukan studi kelayakan awal, dan membuat proposal untuk melaksanakan analisis system.
b. Survei Sistem
Tahap ini dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari sistem sekarang sehingga diperroleh pemahaman tentang cara kerja sistem tersebut.


c. Studi Kelayakan
Tahap ini bertujuan untuk melaksanakan analisis kelayakan secara mendalam, khususnya yang berhubungan dengan manfaat dan pengorbanan ekonomi.
d. Penentuan Syarat Informasi dan Syarat Sistem
Tujuan dari tahap ini adalah untuk mengidentifikasikan kebutuhan informasi para pemakai dan menentukan tujuan sistem baru.
e. Laporan Analisis Sistem
Tahap ini bertujuan untuk menyerahkan berbagai temuan selama tahap analisis sistem kepada manajemen.

2. Tahap Perancangan Konseptual
Pada tahap ini yang harus dilakukan adalah mengidentifikasikan dan menyusun alternatif rancangan yang dipilih guna memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh para pemakai system informasi akuntasi. Dalam tahap ini terdiri dari tiga (3) tahapan yaitu :
a. Evaluasi Alternatif Rancangan
Pada tahap ini dilakukan evaluasi guna mempertimbangkan dan memutuskan tentang alternatif yang dipilih serta untuk mempertimbangkan kelebihan dan kelemahan dari alternatif tersebut.



b. Penentuan Spesifikasi Desain
Merupakan tahap penyusunan Spesifikasi rancangan konsep yang terdiri dari empat (4) elemen yaitu : (1) Output; (2) Penyimpanan data; (3) input; (4) Prosedur pemrosesan dan prosedur operasi.
c. Penyusunan Laporan Perancangan Konsep Sistem
Tahap ini dilakukan dengan tujuan untuk memadukan kegiatan perancangan fsik, mengkomunikasikan pemenuhan kebutuhan informasi manajemen dan para pemakai serta membantu Steering committee menilai kelayakan sistem.

3. Tahap Perancangan Fisik
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah merancang output, database dan input. Kemudian dilanjutkan dengan membuat program komputer, membuat berbagai prosedur yang terkait, dan merancan sistem pengawasan dan pengendalian serta melekatkannya ke dalam sistem baru.
a. Tahap Perancangan Output
Perancangan output digunakan untuk menentukan sifat, bentuk, isi dan waktu atau saat pencetakan laporan, dokumen dan penayangan di layer monitor. Output yang dihasilkan pada aplikasi pengolahan data administrasi tamu adalah laporan transaksi check in, laporan service restaurant, laporan service laundry, laporan service lain-lain, laporan transaksi check out, laporan nota check out dan laporan keuangan dari nota check out.
b. Tahap Perancangan Database
“Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata”. Data diolah dalam bentuk data, struktur file dan database.
“Database adalah kumpulan data-data yang berkaitan antara satu dengan yang lainnya, tersimpan di hardware dan digunakan untuk memanipulasi data dengan penggunaan software”. Database merupakan komponen yang penting dalam sistem informasi dari para pemakai (user).

Tahap-tahap dalam perncangan database yaitu:
1) Perencanaan (Planning)
Tahap ini dilakukan untuk merencanakan dan memastikan kelayakan sistem database.
2) Analisis Persyaratan (Requirement Analysis)
Pada tahap ini dilakukan tahap penentuan lingkup sistem database yang dihasilkan yaitu dengan menetukan persyaratan hardware da software dan megidentifikasikan kebutuhan informasi pemakai.
3) Perancangan
Tahap ini merupakan tahap perancangan database yang meliputi tahap perancangan logis dan perancangan fisik database. Perancangan database dapat dibuat berdasarkan bagan alir sistem, diagram konteks, diagram arus data (DFD) dan diagram hubungan entitas (ERD).

Berikut ini adalah contoh gambar system flowchart, context diagram, data flow diagram, dan ERD menurut Krismiaji (2002) :
GAMBAR 2 - CONTOH SYSTEM FLOWCHART
Sumber: Krismiaji (2002:76)













GAMBAR 3 - CONTOH CONTEXT DIAGRAM

Sumber: Krismiaji (2002:69)




GAMBAR 4 - CONTOH DATA FLOW DIAGRAM (DFD)


Sumber: Krismiaji (2002:69)




GAMBAR 5 - CONTOH ENTITY RELATIONSHIP (E-R) SISTEM PENJUALAN
Resources Event Agents




Sumber: Krismiaji (2002:153)

4) Pemrograman (coding)
Tahap ini merupakan tahap pembuatan program komputer atau program aplikasi yang baru.
5) Implementasi
Tahap ini adalah tahap penerapan dan penggunaan sistem database yang baru.
6) Operasi dan Pemeliharaan
Merupakan tahap yang mencakup seluruh aktivitas yang berkaitan dengan penggunaan dan pemeliharaan sistem database yang baru.
c. Tahap Perancangan Input
Merupakan tahapan untuk merancang input yang akan digunakan. Input dari sistem pengolahan data administrasi tamu yaitu form registrasi, data tamu, data kamar, data fasilitas dan bill tamu.
d. Perancangan Program
Tahapan perancangan program dalam Microsoft Visual Basic 6.0 terdiri dari beberapa tahapan yaitu :
1. Tahap Analisis Masalah
Tahap ini merupakan tahap permulaan dengan cara mengidentifikasikan masalah kemudian menetukan solusinya.
2. Tahap Design
Merupakan tahap untuk membuat desain atau tampilan form yang akan digunakan dalam program.
3. Tahap Coding
Tahap ini merupakan tahapan pembuatan kode dengan bahasa yang sesuai yaitu dengan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0.
4. Tahap Debugging
Pada tahap ini dilakukan pencarian kesalahan-kesalahan program dan mengadakan pembetulan sehingga program yang disusun menjadi baik dan benar.
5. Tahap Compiling
Pada tahap ini aplikasi yang telah dibuat dapat dilakukan kompilasi (Compile) untuk membentuk sebuah file executable. File executable adalah file yang berakhiran EXE dan dapat langsung dijalankan tanpa harus membuka program Visual Basic 6.0 terlebih dahulu.
6. Tahap Dokumentasi
Tahap dokumentasi merupakan tahapan terakhir dari perancangan program. Pada tahap ini penulis memberikan petunjuk bagi penggguna program agar mudah dipahami dan dijalankan oleh pihak yang berkepentingan dengan program ini.
e. Perancangan Prosedur
Tahap ini merupakan tahap penyiapan input, pemrosesan transaksi, pendeteksian, dan pembetulan kesalahan, pengwasan, akses database, penyiapan dan distribusi output dan intruksi operator komputer.
f. Perancangan Pengawasan
Tahap ini dilakukan pengawasan input, pemrosesan dan fungsi database secara tepat agar dapat menghasilkan informasi yang akurat dan bermanfaat bagi pengguna.
g. Pembuatan Laporan Hasil Perancangan Fisik
Tahap ini merupakan tahapan pembuatan laporan hasil perancangan fisik yang menjadi dasar bagi manajemen untuk melanjutkan ke tahap implementasi atau tidak.

4. Implementasi dan Konversi
Tahap ini merupakan tahap terpenting sekaligus paling kompleks diantara tahap – tahap dalam sebuah siklus, karena pada tahap inilah semua elemen dan aktivitas sistem terintegrasi secara lengkap. Kegiatan yang tercakup pada tahap ini antara lain adalah memasang dan menguji perangkat keras dan perangkat lunak, selain iu juga dilakukan pengujian dan modifikasi seperlunya terhadap prosedur pengolahan yang saat ini dipakai. Selanjutnya dibuat sistem pengendalian terhadap sistem baru, serta membuat dokumentasi sistem. Kegiatan terakhir pada tahap ini adalah menghentikan sistem lama dan menggantikannya dengan sistem baru.

5. Operasi dan Pemeliharaan
Tahap ini dilakukan pemantauan untuk mendeteksi sekaligus menyempurnakan jika ada cacat rancangan dan melakukan kaji ulang secara periodik terhadap sistem pengolahan data persediaan yang telah dijalankan.

2.3 Microsoft Visual Basic 6.0

Visual Basic 6.0 adalah salah satu bahasa pemrograman untuk membuat program aplikasi dalam lingkungan windows yang berbasis grafis (GUI – Graphical User Interface). Visual Basic yang sering disebut VB merupakan event-driven programming (pemrograman terkendali kejadian) artinya program menunggu sampai adanya respon dari pemakai berupa event/ kejadian tertentu (tombol diklik, menu dipilih, dan lain-lain). Ketika event terdeteksi, kode yang berhubungan dengan event (prosedur event) akan dijalankan.

Ada beberapa keistimewaan menggunakan Visual Basic 6.0 diantaranya seperti :
1. Memiliki compiler andal yang dapat menghasilkan file executable yang lebih cepat dan efisien dari sebelumnya.
2. Sarana akses data yang lebih cepat dan andal untuk membuat aplikasi database yang berkemampuan tinggi.
3. Memiliki beberapa tambahan wizard yang baru. Wizard adalah sarana yang mempermudah di dalam pembuatan aplikasi dengan mengotomatisasi tugas-tugas tertentu.
4. Kemampuan membuat ActiveX dan fasilitas internet yang lebih banyak.
5. Visual Basic 6.0 memiliki beberapa versi atau edisi yang disesuaikan dengan kebutuhan pemakainya.

2.4 Crystal Report

Crystal reports sebagai program khusus untuk membuat laporan yang terpisah dengan pogram Microsoft Visual Basic 6.0, tetapi keduanya dapat dihubungkan (Linkage) (MADCOMS, 2005:353)

Beberapa kelebihan crystal reports adalah:
1. Pembuatan laporan dengan crystal reports tidak terlalu rumit.
2. Integrasi dengn bahasa-bahasa pemrograman lain yang memungkinkan dapat digunakan oleh banyak programmer dengan masing-masing keahlian.
3. Fasilitas impor hasil laporan yang mendukumg format-format popular seperti Microsoft Word, Excel, Access, Adobe Acrobat Reader, HTML, dan sebagainya.